Hari Ahad 30 Agustus lalu, saya dibererikan kesempatan untuk mereview kembali materi Training ESQ yang pernah saya dapatkan. Kesempatan itu saya kembali diingatkan tentang personal branding. Eh gak sampe satu minggu saya disentil dengan kesalahpahaman tentang tujuan hidup saya.
Tujuan hidup, cara, dan Personal Branding
Dalam setiap kehidupan orang dewasa tentunya masing-masing memiliki tujuan hidup. Baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan hidup tiap orang-pun tentunya berbeda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing masing. Dengan kata lain, tujuan dipengaruhi oleh faktor eksternal individu sendiri.Dalam pemenuhan kebutuhannya dibutuhkan cara yang mampu mencapai tujuan masing masing. Jika tujuan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Maka, cara mencapai tujuan dipengaruhi oleh faktor internal. Cara-cara yang dilakukan akan sedikit tidak mencerminkan pribadi seseorang.
Personal Branding menurut yang saya simpulkan adalah sebuah karakter atau sifat yang mencerminkan pribadi seseorang. Dimana seseorang ingin dikenal seperti apa oleh orang lain. Singkat kata, personal branding menentukan cara kita untuk mencapai tujuan.
Tersentak dengan Pernyataan tentang Uang
Sedikit cerita tentang personal branding, masih banyak orang yang mengira bahwa uang, gaji, upah, dan kompensasi dapat membeli waktu dan pikiran seseorang. Kondisi berada di sekeliling orang seperti ini perlu sebuah pemahaman bahwa tidak semua hal dapat dibeli dengan uang. Jujur saja saya akan sangat muak dan kesal apabila uang dianggap mampu membeli waktu, pikiran dan jerih payah saya. Memang uang dibutuhkan untuk membeli beberapa keperluan, tapi tolong jangan menggampangkan sesuatu dengan hanya imbalan uang.Because money is not my personal branding.